Anggapan bahwa wanita lebih narsis ketimbang pria
ternyata tak sepenuhnya benar. Sebuah penelitian terbaru mengungkap sebaliknya,
pria cenderung narsis ketimbang wanita.
Penelitian yang dilakukan di Amerika Serikat (AS) ini
melibatkan hampir 475 ribu orang selama tiga dekade.
Para peneliti menyimpulkan bahwa pria memiliki perasaan
yang lebih besar terkait hasrat untuk mengeksploitasi orang lain.
Temuan tersebut konsisten di beberapa kelompok usia dan
generasi, kata penulis penelitian di University at Buffalo School of Management
sebagaimana dikabarkan The Telegraph.
Namun penelitian tersebut juga menyimpulkan bahwa
narsisme tidak selamanya buruk. Sebaliknya narsisme pria punya beberapa efek
positif.
"Narsisme berhubungan dengan berbagai disfungsi
interpersonal, termasuk ketidakmampuan untuk mempertahankan hubungan jangka
panjang yang sehat, perilaku tidak etis dan agresi," kata Emily Grijalva,
asisten penelitian tersebut.
"Pada saat yang sama, narsisme terbukti
meningkatkan harga diri, stabilitas emosional dan kecenderungan untuk muncul
sebagai pemimpin," tambahnya.
Sebelum menyimpulkan penelitian tersebut, setidaknya lebih
dari 355 artikel jurnal, disertasi, manuskrip dan buku pedoman teknis, telah dipelajari untuk mengetahui perbedaan
gender dalam tiga aspek narsisme: kepemimpinan /otoritas, kebesaran /eksibisionisme,
dan hak.
Peneliti menemukan kesenjangan yang mencolok dalam
hak-hak gender. Dibandingkan wanita, pria lebih mungkin mengeksploitasi orang
lain dan merasa berhak untuk mendapatkan hak istimewa tertentu.
Bedanya tipis ketika dilihat dari perilaku keseharian, yang
mungkin menjelaskan mengapa beberapa wanita merasa perlu untuk narsis di Twitter
dan Facebook dengan gaya selfie cemberut tak terhitung jumlahnya.
Sudahkah Anda narsis hari ini?
![]() |
Foto Ilustrasi pixabay |
0 comments:
Post a Comment