Seorang ahli geologi di Yerusalem mengklaim telah
menemukan "bukti meyakinkan" yang bisa membuka kembali kontroversi
makam Yesus. Berita terbaru kontroversial ini dikabarkan oleh Independent,
Selasa (7/5/2015).
Media Inggris itu menyebutkan bahwa sang ilmuwan, Dr
AryehSimron, telah melakukan penelitian terbaru yang menunjukkan bahwa Makam Talpiot,
lokasi kuburan yang ditemukan di Yerusalem Timur pada tahun 1980 tersebut
mendekati kebenaran. Sebagaimana diketahui Makam Talpiot diklaim para ilmuwan
merupakan makam keluarga Yesus dari Nazaret, istrinya Maria Magdalena dan
anaknya Yehuda alias Yudas.
Makam tersebut disebut "The Lost Tomb of
Jesus" dalam film dokumenter yang disutradarai oleh James Cameron pada 2007
lalu. Film tersebut mengungkap bahwa dalam ruangan kuburan terdapat sembilan
peti mati atau "osuarium" bertuliskan nama "Yesus anak
Yusuf", "Maria" dan nama-nama lain yang terdapat dalam Kitab
Perjanjian Baru.
Prasasti dan tanggal perkiraan penguburan telah
menyebabkan beberapa ilmuwan meyakini bahwa Yesus menikah dan seorang anak.
Menurut Independent,
klaim kontroversial tersebut telah dibantah dengan berbagai alasan. Salah satu
bantahan yang paling umum adalah bahwa nama-nama tersebut "Yesus anak Yusuf",
"Maria" dan nama-nama lain yang terdapat dalam Kitab Perjanjian Baru)
umum dipakai pada saat itu.
Dr Simron mengatakan bahwa tes geokimia pada osuarium
ke-10 meyakinkannya bahwa artefak tersebut berasal dari Makam Talpiot.
Sebuah batu osuarium dari abad 1 masehi ditemukan dalam
sebuah makam pemakaman di Talpiot Yerusalem. Pada tahun 2007, James Cameron dan
sutradara, Simcha Jacobovici, membuat pernyataan mengejutkan bahwa makam tersebut
menunjukkan Yesus tidak dibangkitkan dan ternyata terkubur bersama keluarganya
di makam tersebut.
"Bukti ini melampaui apa yang saya harapkan,"
kata Dr Simron.
"Saya pikir saya punya bukti yang benar-benar
kuat, bukti hampir meyakinkan," tambahnya.
Selain itu Dr Shimron yang
juga meneliti "peti mati James". Peti mati tersebut sebelumnya pernah
diteliti seorang pakar dari Universitas Sorbonne di Perancis pada tahun 2002. Pakar
tersebut melakukan analisis koleksi peti kuno Oded Golan. Pada saat melakukan
penelitian, pakar tersebut menemukan pahatan bertuliskan, "James, anak
Yosep, saudara Yesus". Penemuan itu mengejutkan banyak orang dan menjadi
bukti ilmiah keberadaan Yesus. Belakangan Golan dituduh memalsukan tulisan
pahatan tersebut. Ia diajukan ke pengadilan, namun kemudian dinyatakan tidak bersalah.
Berdasarkan tes
magnesium, silikon, dan besi Dr Shimron menyimpulkan bahwa ada kecocokan antara
“peti mati James” dengan makam Talpiot. Bahkan, menurutnya, tanah pada dua
artefak itu memiliki jenis yang sama.
"Penemuan ini menunjukkan bahwa 'kotak peti James'
itu memang otentik dan 'makam keluarga Yesus' memang milik keluarga Yesus dari
Nazareth," ujar Jocobovici.
Shimron dan Jocobovici menyadari bahwa penemuan mereka akan menimbulkan perdebatan dengan umat Kristiani. Namun, ia berharap umat Kristiani untuk tidak panik dan merasionalkan temuan mereka. Proses penelitian itu sendiri menurutnya semata
alasan ilmiah dan bukan karena alasan agama.
0 comments:
Post a Comment