Satu tahun sudah pesawat MH370 hilang, keraguan terhadap
reputasi Malaysia Airlines (MAS) dan kerugian finansial yang diderita belum juga pulih setelah
insiden tragis itu terjadi.
MH370 hilang dalam penerbangan rutin dari Kuala Lumpur
ke Beijing pada 8 Maret 2014 lalu dan hingga kini puingnya pun belum juga ditemukan.
Penyebab hilangnya pesawat hilang masih menjadi spekulasi dan telah menjadi
misteri terbesar dalam dunia penerbangan dunia sampai saat ini.
Tuntutan para korban kepada MAS sesaat setelah pesawat
hilang, untuk segera melakukan pencarian
terhadap 239 penumpang pesawat MH370 belum terpenuhi. Reaksi publik semakin memburuk
pada Juli 2014 ketika penerbangan Malaysia Airlines MH17 ditembak jatuh di
wilayah udara Ukraina selama konflik antara Rusia dan Ukraina.
Dalam setahun dua tragedi besar menghantam MAS.
Menurut laporan CNBC, MAS menderita kerugian bersih
sebesar 576 juta ringgit untuk periode
Juli-September. Kerugian ini berdampak pada kerugian pada sembilan bulan
pertama tahun 2014 yang mencapai 1,320 M ringgit Malaysia.
Kerugian paling parah adalah kepercayaan pelanggan MAS.
Sampai kini banyak pelanggan MAS yang masih trauma. Menurut CNBC sebagian penumpang menganggap bahwa
dua tragedi besar MAS dalam beberapa bulan tidak bisa dianggap sebagai kebetulan
semata.
"Saya cenderung menghindari Malaysia Airlines
setelah mereka kecelakaan tahun lalu," kata Paige Kwok, warga Singapura
sebagaimana dilaporkan CNBC.
Namun tidak semua penumpang mengalami trauma dengan
MAS.Karyawan MAS di Bandara Changi mengatakan bahwa 11 penerbangan harian dari
Singapura dan sekitar tiga perempat pesawat terisi penuh penumpang. Bahkan,
maskapai ini mengklaim pesawat mereka terisi penuh selama liburan Tahun Baru
Imlek bulan lalu karena sebagian pelanggan tergiur promosi yang menarik.
Chan Brothers salah satu agen perjalanan terbesar di
Singapura mengatakan kepada CNBC
bahwa pelanggan MAS sebagian besar tertarik pada penerbangan jarak pendek. MAS
termasuk maskapai yang memberikan tarif murah untuk rute jarak pendek.
0 comments:
Post a Comment