One Direction yang akan
pentas di Stadion Gelora Bung Karno (GBK) pada 25 Maret mendatang, kini kembali
dihadapkan pada masalah penggunaan ganja. Skandal penggunaan ganja yang dilakukan
dua anggota One Direction, Zayn Malik
dan Louis Tomlinson pada Mei 2014 lalu kembali diungkit.
1D yang akan pentas di
Filipina pada 21 dan 22 Maret mendatang diharuskan membayar uang jaminan
sebesar US$4.470. Jika tidak dipenuhi, maka departemen imigrasi Filipina tidak
akan memberikan ijin kerja khusus kepada
keduanya.
Zayn Malik dan Louis Tomlinson dimintai uang jaminan oleh Kantor Imigrasi Filipina. Foto: The Express |
Alasan yang diajukan Departemen Imigrasi Filipina adalah untuk melindungi kepentingan umum. Namun jaminan itu
tidak dikembalikan meski keduanya tidak melakukan pelanggaran.
One Direction juga akan
terus diawasi Drug Enforcement Agency Filipina yang akan terus memantau
kegiatan mereka dan melaporkannya kepada pemerintah.
Menurut juru bicara Anti
Narkoba Filipina, seorang produser konser diperkirakan telah pergi ke Biro
Imigrasi hari ini Kamis, (19//32015) untuk memberikan uang jaminan.
Pada Mei lalu video kedua anggota
One Direction yang diduga sedang menghisap ganja di dalam mobil beredar di
internet ketika mereka tour ke Peru.
Skandal ganja !D yang membuat heboh Mei 2014 lalu. Foto: DailyMail |
Dua hari lalu, rencana tour
One Direction di Jakarta juga sempat membuat gaduh di Twitter. Sejumlah
penggemar bola Indonesia membuat tanda pagar #OneDirectionJancuk. Tagar ini
sempat menjadi trending topic selama dua hari.
Kegaduhan dipicu karena
penggemar bola tidak rela stadion GBK dijadikan tempat konser. Alasan mereka
karena pada 27 Maret mendatang GBK akan dijadikan tempat kualifikasi AFC U-23.
Sementara para fans 1D merasa bahwa GBK adalah tempat serba guna yang dapat
digunakan untuk event apapun, termasuk konser.
Hari ini dikabarkan bahwa
kualifikasi AFC U-23 tetap akan digelar di GBK.
Sumber: The Express
0 comments:
Post a Comment