Potongan rekaman video
yang diambil dari wawancara Live Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama
alias Ahok di Kompas TV pada 18 Maret 2014 lalu beredar di Youtube. Dalam video
tersebut Ahok yang sedang marah-marah soal anggaran sempat bilang
"tai" untuk ungkapkan kekesalannya.
Dalam video berdurasi 29 detik—yang sudah
diedit—presenter Kompas TV, Aiman
Witjaksono nampak berusaha untuk mengingatkan Ahok agar berkata lebih halus
karena siaran tersebut Live. Namun Ahok tak mengindahkan ia terus ungkapkan
kemarahannya.
Cuplikan rekaman video wawancara Ahk di Kompas TV. Foto: screenshoot Youtube |
Video yang diunggah pada
18 Maret 2015 tersebut, setidaknya sudah dilihat 8.889 kali.
Pengunggah video, pemilik
akun Bintang Nugi, memberi tambahan penjelasan di videonya, “Wawancara Ahok
Dengan Kompas TV Secara Live Mengenai kisruh APBD Siluman 2015. Dalam wawancara
ini Ahok berulang kali mengucapkan kata TAIK. Ini lah wujud asli Gubernur yang
minus prestasi, bisanya cuma teriak sana sini biar terlihat kerja! Orang yang
selalu merasa benar merupakan ciri orang yang tidak pernah intropeksi diri.
Bagaimana menurut anda? masih pantaskah kita kagum terhadap
Ahok????????????????????”
Karena ungkapan yang dinilai tak senonoh tersebut, sejumlah media melaporkan Ahok sudah minta maaf.
"Kalau orang yang
merasa tersinggung, atau merasa tidak suka perkataan saya membawa bahasa
toilet, ya saya minta maaf," ujar Ahok di Balai Kota, Jl Medan Merdeka
Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (20/3/2015), detik.com melaporkan.
Detik.com juga melaporkan
bahwa pada Jumat (20/3/2015) DPRD dan Ahok sudah “rujuk manis”. Menurut laporan
detik kedua lembaga eksekutif dan legislatif akan saling mengawasi dalam
pelaksanaan e-budgeting.
“Rujuk manis” ini akan
mengakhiri konflik DRPRD DKI vs Ahok?
Kompas.com Senin (9/3/2015)
melaporkan bahwa DPRD DKI mengurungkan niatnya untuk melaporkan Ahok ke
Bareskrim Polri. Ahok sedianya akan dilaporkan terkait dugaan upaya suap
sejumlah Rp 12,7 triliun kepada Ketua DPRD DKI Prasetio Edi Marsudi.
"Soal penyuapan Rp
12,7 triliun, sama aja dengan (anggaran) siluman (yang dituduhkan Ahok),"
ujar Wakil Ketua DPRD DKI Abraham Lunggana alias Haji Lulung, Senin (9/3/2015)
sebagaimana dilaporkan Kompas.
Menurut Haji Lulung dugaan
penyuapan sebesar Rp 12,7 triliun itu masih sebatas upaya, tetapi belum
terjadi. Haji Lulung juga mengatakan bahwa
hal tersebut sama dengan dugaan anggaran siluman sebesar Rp 12,1 triliun sebagaimana
ditudingkan Ahok. Anggaran 12,1 trilliun itu masih dalam pembahasan dan belum
ditetapkan.
Menanggapi soal dugaan
upaya dan palaporan sejumlah anggota DPRD DKI itu Ahok mengatakan, "Itu nggak apa-apa,
silakan saja, sangat bagus. Tetapi buktinya apa?" kata Ahok sebagaimana
dilaporkan Metrotvnews.com, Selasa (3/3/2015).
Kalau
begitu....
Untuk Lebih Jelas lagi Baca juga:
0 comments:
Post a Comment