Kabar heboh itu datang
saat dunia memperingati Hari Wanita Sedunia, 8 Maret lalu. Seorang wanita
berusia 40 tahun status janda, melalui agen propertinya, Jual Rumah, Pemiliknya
Siap Dinikahi” (ketentuan dan syarat berlaku)”.
Media mainstream dan juga
blog-blog (termasuk semacamberita) termakan dengan iklan unik ini.
Sepertinya ini baru kali pertama seseorang menawarkan rumah “bonus” pemiliknya bersama
“hardwere dan “sofwere”nya sekaligus. Dan disitulah letak keunikannya.
Hebatnya lagi media
mainstream dunia seperti Time dan Independent turut memberitakannya. Demikian
pula blog idealis yang kini jadi kapitalis media, Huffington Post. Luar biasa Tante Lia ini. Super sekali janda
cantik Wina Lia ini. Elok amat mba-mba cantik bernama Wina Lia. Semua ini gara-gara pilihan judul
berita yang pas.
Dan kita semua ternyata
butuh kehebohan untuk memecahkan suasana, sama seperti media internasional
ketika membetitakan janda cantik Wina Lia.
Times menulis, “This
Indonesian House Is for Sale and Comes With a Pond, a Backyard and...a
wife"
Baca judul macam gitu,
asyik bukan? Pembaca tidak menahan godaan untuk tidak "klik" (katanya ini bagia dari teknik SEO).
Lalu, di Inggris,
Independent menafsikan fenomena Wina Lia itu seperti ini,"Indonesian House Listed
for sale with free wife 'If you buy at the asking price'
The Independent, capture |
Dan watak-watak blog itu
masih melekat pada Huffington Post: kadang mengekor berita mainstrem, kadang
mengutip, dan menghindari menjiplak. Sah?
Soal Wina Lia tadi Huffington Post mengutip pada dua media yang saya sebutkan tadi. Sebagaimana terkadang blog ini yang numpang mencari makan dari remah-remah berita medianya Pak Jakob
Oetama, Chairul Tanjung.
Dan Wina Lia tidak
berhenti di berita internet. Semua pasang mata (yang sebagian besar adalah
kelompok agraris masa lalu) tertuju padanya setelah kamera televisi-televisi (yang
selalu ketinggalan berita) mulai mengarahnya. Mereka mengemas Wina Lia menjadi ”dagangan”
baru. Selebritis dadakan yang bisa digunakan untuk meraup untung dan televisi
menyukai itu. Apakah ini syah? Tak ada yang melarang. Hanya orang yang berpandangan
nyinyir saja yang kadang membuatnya berisik. Dan yang nyinyir pun sah-sah saja
melampiaskan kenyinyiran mereka. Asal ngga berantem saja setelah saling nyinyir.
Sampai mana tadi? Oh ya
sampai kabar Wina Lia yang diundang di sejumlah televisi Jakarta. Kabarnya pula
Wina Lia mau ketemu Princess Syahrini, artis maju mundur... cantik... itu. Si Syahrini yang kemarin bikin kontroversi
lagi di jagat branding media. Sebagaimana penggemar gosip tahu, Syahrini malah
selfie ketika usai diperiksa Bareskrim Polri tentang keterkaitannya dengan
Feriyani Lim. Dan dari pengakuan Syahrini kita tahu ada polisi-polisi ‘genit’
di Bareskrim Polri. Dan dari foto yang beredar, wartawan-wartawan juga seneng-seneng aja diajak selfie, nah loh? Hidup selfie!!! J
Itu soal Syahrini, lalu apa
kaitannya dengan Wina Lia?
Kita tidak tahu apa yang dibicarakan mereka. Tapi di semacam berita selalu saja ada sisi lain
dari sebuah berita. Selau saja ada kasak-kusuk yang menghinggapi. Sebab pada
dasarnya manusia itu homo kepois, mahkluk
yang serba pengen tahu, yang kadang membuat jengkel tapi juga dirindukan.
Siapa Wina Lia? Bisnis
apakah dia? Sampai bisa jual rumah Rp 999 juta? Setidaknya yang bisa jual rumah
seharga itu adalah mereka yang berada pada strata sosial menengah (mendekati
elit).
Dan di kaskus, kasak-kusuk
itu beredar. “sttt....Wina Lia itu nama aslinya mbak Winarti. Aseli Jogja...status
janda...(4 kali). Di situ harga rumah sekitar Rp 500 jutaan loh.... “
Tapi setiap kasak-kusuk
harus selalu diragukan.. Meragukan setiap informasi yang beredar di media massa
termasuk di “berita” semacamberita wajib
hukumnya.
Yang pasti Mba Lia menolak
mentah-mentah para brondong yang hendak membelinya. Ini fakta sebab itu
pengakuan mba Lia sendiri, sebagaimana diwartakan koran sepuh di Jogja, Kedaulatan Rakyat.
(Jangan sedih ya
guys...uang 1 Milyarmu lu simpen buat beli rumah aja di deket rumahnya mba Wina
Lia. Itu kalau lu memang demen dan ngebet banget sama paruh baya yang hot. Atau
kalau lo nyadar wajah lo ga ganteng-ganteng amat, bisa juga lo dipermak di
sini).
Lo tahu maksud gue kan?
0 comments:
Post a Comment