Sebanyak 72 persen publik,
tidak hanya di Jakarta, percaya bahwa pernyataan Gubernur DKI Jakarta, Basuki
Tjahaja Purnama alias Ahok tentang "dana siluman" itu benar.
Kesimpulan ini diperoleh dari hasil survei terbaru Lingkaran Survei Indonesia
(LSI) yang dipublikasikan pada Selasa, (10/3/2015).
Menurut survei LSI Denny
JA tersebut, publik juga percaya bahwa ada uang negara yang diutak-atik oleh
pihak tertentu.
Sebagaimana diketahui, konflik
Ahok vs DPRD DKI menyita perhatian publik tidak hanya di Jakarta tapi juga di
wilayah lain.
“Ahok dinilai melakukan
tindakan inkonstitusional karena mengajukan versi APBD yang tidak ditandatagani
oleh DPRD DKI ke Mendagri. DPRD pun sepakat menggunakan hak angketnya untuk
kasus ini,” demikian dilaporkan LSI di websitenya.
Dari hasil survei LSI juga
terungkap bahwa sebesar 60.77 % publik menyatakan percaya dengan komitmen Ahok
untuk pemerintahan yang bersih. Sebaliknya 22.65 % yang percaya dengan komitmen DPRD
Jakarta untuk pemerintahan yang bersih.
Kepercayaan terhadap
komitmen Ahok ini juga terjadi pada segmen agama, isu kuat yang sering dipakai
lawan politik Ahok. Menurut LSI, lebih dari 50 % publik beragama Islam percaya
bahwa Ahok memiliki komitmen kuat mewujudkan pemerintahan yang bersih.
Survei juga membuktikan bahwa
78.30 % publik menyatakan bahwa mereka mendukung konsep e-budgeting Ahok untuk
transparansi keuangan daerah. Sebaliknya hanya 15.40 % publik yang menyatakan
tidak setuju dengan konsep e-budgeting tersebut.
Hal sebaliknya terungkap
berkaitan dengan rencana pengajuan hak angket yang akan dilakukan DPRD Jakarta.
Sebanyak 51.25% publik menyatakan bahwa hak angket (hak penyidikan) itu tidak
berguna. Sementara 35.30 % publik menyatakan mereka cenderung mendukung
penggunaan hak angket terhadap Ahok.
Survei ini menurut klaim
LSI dilakukan dilakukan pada tanggal 3 – 4 Maret 2015 di 33 Provinsi di
Indonesia menggunakan multistage random sampling dengan sample sebanyak 1200
responden. Estimasi margin of error sebesar 2.9 %. Selain itu survei juga
dilengkapi dengan metode in depth interview, FGD (focus group discussion), dan
analisis media.
“Survei ini dibiayai
sendiri oleh LSI Denny JA,” demikian sebagaimana dapat di lihat di http://lsi.co.id/lsi/2015/03/10/ahok-vs-dprd/
0 comments:
Post a Comment